banner 728x250

Komunitas Hydra bersama FJPN Gandeng GPMC Tanam Ratusan Bibit Mangrove di Malang

banner 120x600
banner 468x60

MALANG – Selain memiliki peran penting untuk menjaga terjadinya abrasi dan intrusi air laut di pesisir pantai, keberlangsungan hidup dan habitat organisme biota akuatik di pesisir pantai, juga dapat dilindungi oleh Hutan Mangrove.

Komunitas pegiat lingkungan “Hydra” yang di inisiasi Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya menggandeng FJPN (Forum Jurnalis Peduli Negeri) dan Gunung Phiting Mangrove Conservation (GPMC) menanam 650 bibit mangrove di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Kamis (17/03/2022) lalu.

banner 336x280

Ada 2 jenis Mangrove yakni Bruguera dan Rizhopora Mucronata yang ditanam di lahan konservasi yang dikelola oleh GPMC.

READ  Amerika Serikat Akan Campur Tangan Bila China Ambil Paksa Taiwan

Tercatat sebanyak 50 orang dari anggota komunitas bersama dengan pihak FJPN dan GPMC yang turut andil melakukan kegiatan penanaman Mangrove tersebut dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Kegiatan penanaman Mangrove ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak khususnya mahasiswa atas manfaat dan guna Hutan Mangrove bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Robby Tanto Sanjaya, Koordinator Hydra.

READ  Pasca Iduladha Harga Cabai dan Bawang Merah di Malang Masih Mahal

Sementara itu, Ketua Pengelola GPMC, Edi Sulaksono, berharap kegiatan penanaman ini tidak hanya dilakukan sekali ini saja namun harus kontiniu, agar dapat memotivasi anak-anak muda untuk memiliki kesadaran melestarikan alam.

“Harapan kami kegiatan ini tidak hanya dilakukan sekali ini saja, nanti juga ke depannya kami berharap agar semakin banyak dukungan-dukungan dari berbagai pihak terkait gerakan konservasi yang sudah kami lakukan kurang lebih 4 tahun ini,” ujarnya.

READ  Warga Malang Banjiri Rise And Shine Kayutangan Heritage

Walaupun saat ini masih fokus di pemulihan alamnya, GPMC sendiri juga tengah mempersiapkan segi pemanfaatan ekowisatanya.

“Selama ini kami masih fokus di pemulihan alamnya, jadi harapan kami dalam segi pemanfaatan wisatanya juga sedang kami persiapkan,” pungkas Edi.