banner 728x250

Amerika Serikat Akan Campur Tangan Bila China Ambil Paksa Taiwan

Presiden Joe Biden berbicara selama konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Istana Akasaka di Tokyo pada 23 Mei. (Foto: CNN)
banner 120x600
banner 468x60

TOKYO – Dalam kunjungan langsung Presiden Amerika Serikat (AS) ke Jepang, Joe Biden selaku orang nomor satu dari Negeri Paman Sam tersebut mengatakan bahwa Amerika Serikat akan campur tangan secara militer jika China mencoba untuk mengambil Taiwan dengan paksa.

Di lansir dari CNN pada Senin (23/05/2022), selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo, Biden ditanya apakah AS bersedia melangkah lebih jauh untuk membantu Taiwan jika terjadi invasi daripada dengan Ukraina.

banner 336x280

“Anda tidak ingin terlibat dalam konflik Ukraina secara militer karena alasan yang jelas. Apakah Anda bersedia terlibat secara militer untuk membela Taiwan jika itu terjadi?” tanya seoarang reporter kepada Biden.

READ  Soal Presiden 3 Periode, Adian Napitupulu: Ada Yang Lempar Batu Sembunyi Tangan!

Joe Biden dalam pernyataan menjelaskan bahwa AS bisa saja dapat terlibat dalam hubungan antara China dan Taiwan, mengingat komitmen yang pernah dibuat oleh AS dalam satu kebijakan.

“Ya, itulah komitmen yang kami buat. Kami setuju dengan kebijakan Satu China. Kami menandatanganinya, dan semua perjanjian yang menyertainya dibuat dari sana, tetapi gagasan bahwa itu dapat diambil dengan paksa, adalah (tidak) tepat,” kata Biden.

READ  Wali Kota Batu Serahkan Bantuan Alat Kesehatan untuk Warga Disabilitas

Di bawah kebijakan “Satu China”, AS mengakui posisi China bahwa Taiwan adalah bagian dari China, tetapi tidak pernah secara resmi mengakui klaim Beijing atas pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu.

Dalam sebuah pernyataan menyusul pernyataan Biden, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan posisi resmi AS tetap tidak berubah.

“Seperti yang dikatakan presiden, kebijakan kami tidak berubah. Dia menegaskan kembali kebijakan Satu China kami dan komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Dia juga menegaskan kembali komitmen kami di bawah Undang-undang Hubungan Taiwan untuk memberi Taiwan sarana militer untuk mempertahankan diri,” kata pejabat itu.