banner 728x250

Kunjungi OJK Malang, Mahasiswa UMM Kampanye Gerakan “Aku Indonesia, OJK-koe”

Kepala Kantor OJK Malang bersama Dosen D III Perbankan dan Keuangan saat kunjungam mahasiswa "Aku Indonesia, OJK-koe", Selasa (21/06/2022). (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

MALANG – Mahasiswa Prodi D III Perbankan dan Keuangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kunjungan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Selasa (21/06/2022) lalu.

Yunan Syaifullah, Dosen Prodi D III Perbankan dan Keuangan UMM mengatakan, kunjungan ini merupakan edukasi dini tentang lembaga keuangan bagi mahasiswa mutlak agar para mahasiswa dapat lebih mengetahui dan mengenal seluk-beluk lembaga keuangan. 

banner 336x280

“Kalau nanti ditemukam persoalan terkait lembaga keuangan, setidaknya mahasiswa UMM bisa hadir memberikan solusi yang baik. Setidaknya mahasiswa bisa jadi soar dalam memberikan consumer protection sekaligus mengurangi fraud,” kata Yunan.

READ  Pakai Peci Hitam, Mesut Ozil Sholat Jumat di Masjid Istiqlal

Menyambut Kunjungan Mahasiswa ini, Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri mengatakan tingginya keluhan masyarakat atas layanan lembaga keuangan menjadi perhatian serius OJK. Maka, perlu adanya edukasi lebih terhadap masyarakat tentang customer protection. 

“Pemahaman terkait customer protection bisa semakin maksimal jika para mahasiswa, memiliki pengetahuan terkait lembaga keuangan lalu menularkan pengetahuan ini kepada keluarga, kerabat maupun masyarakat luas,” ungkapnya. 

READ  Momen Hari Lahir Pancasila, Aufa Zhafiri Ajak Generasi Muda Berkarya, Lawan Radikalisme

Dirinya juga menjelaskan bagaimana mudahnya masyarakat memperoleh pinjaman online melalui smartphone dan gawai lainnya. Namun hal seperti ini rentan menimbulkan masalah. Apalagi, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan mampu membedakan layanan digitalisasi keuangan yang legal dan liar. 

Menariknya, rangkaian agenda mahasiswa D-III Perbankan UMM tidak berhenti sampai di situ. Selepas kegiatan ini, kabarnya mereka akan melakukan kampanye edukasi masif kepada masyarakat. Utamanya materi terkait lembaga keuangan. Mereka dapat melangsungkan kampanye dengan tagar “Aku Indonesia, OJK-koe”melalui berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter dan Youtube.