banner 728x250

Presiden Jokowi Telepon Putin, Minta Setop Perang Ukraina-Rusia

Presiden RI Joko Widodo. (Foto: ist)
banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang dengan Ukraina.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam akun instagramnya, Jumat (29/04/2022). “Tadi malam, Kamis 28 April, saya juga melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin,” tulis Jokowi dikutip rubrika.co.id, Sabtu (30/04/2022).

banner 336x280

Presiden Jokowi mengatakan, Putin juga memberikan update mengenai situasi di Ukraina, termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

READ  Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Pasukan Israel 

“Saya kembali tekankan pentingnya perang segera diakhiri dengan damai dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut,” bebernya.

Mantan Wali Kota Solo itu juga mengundang Presiden Putin untuk menghadiri KTT G20. “Sebagai pemegang mandat Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan bahwa dia juga berkomunikasi melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

READ  Tingkatkan Kompetensi, Kemenparekraf Gelar Pelatihan bagi Pelaku Pariwisata Kawasan BTS 

“Dari Presiden Zelenskyy, saya memperoleh informasi mengenai perkembangan situasi sat ini di Ukraina,” ucapnya.

Zelenskyy meminta Presiden Jokowi memberikan bantuan persenjataan dari Indonesia. Namun Jokowi menolak.

“Saya menegaskan bahwa konstitusi dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain,” katanya.

Namun, Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan seraya berharap agar perang segera berakhir dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan.

READ  Kepala BNPB Imbau Masyarakat Sekitar Anak Gunung Krakatau Waspada Bencana

“Saya juga mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” tegasnya.