banner 728x250

Gubernur Khofifah Apresiasi Petani Kabupaten Malang Wujudkan Kedaulatan Pangan

banner 120x600
banner 468x60

MALANG – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Malang H.M Sanusi melakukan Panen Raya Padi dengan Kelompok Tani Morodadi, di lahan pertanian Dusun Tanjung Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada Kamis (7/4/2022).

Secara simbolis, kegiatan panen raya ditandai prosesi pemotongan batang padi oleh Khofifah dan Sanusi diikuti Forkopimda Kabupaten Malang.

banner 336x280

Sebagai informasi, bahwa varietas padi yang ditanam adalah jenis padi hibrida Brang Biji seluas 1 Hektar dan 59 Hektar lainnya merupakan varietas inbrida meliputi Ciherang dan Cibogo.

Inpari 32 yang ditanam dengan menggunakan sistem jajar legowo dan konvensional. Dalam kondisi optimal, produksi bisa mencapai 14,8 ton/hektar sedangkan untuk varietas inbrida bisa mencapai 9-10 ton/hektar.

Secara khusus Gubernur Khofifah menyatakan, Panen Raya Padi ini menjadi bukti bahwa upaya mewujudkan ketahanan pangan yang kini menjadi isu dunia ini menjadi komitmen dan keseriusan Pemprov Jatim. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang makanan pokoknya adalah dari beras.

“Ketersediaan beras menjadi bagian yang sangat penting yang harus disiapkan. Ketika ketahanan pangan menjadi isu dunia dan masyarakat Indonesia bahan pangan pokoknya adalah beras, maka ketersediaan serta ketercukupan menjadi hal yang sangat penting,” ungkap Gubernur Khofifah.

READ  UMM Luncurkan Dua Program CoE, Kabupaten Malang Jadi Mitra Pertama

Dijelaskan pula, bahwa di tahun 2020 produksi padi di Jawa Timur tertinggi se-Indonesia yakni mencapain 9,9 juta ton, begitupun di tahun 2021, atas sinergi dari seluruh pihak, Jawa Timur kembali memproduksi padi tertinggi se-Indonesia yaitu mencapai 9,74 juta hektare atau setara dengan 5,6 juta beras.

“Hari ini saya sengaja turun guna memonitoring karena perubahan iklim dan cuaca ekstrem ini potensi berdampak pada produksi padi kita,” pungkas Gubernur Jatim.

Di sisi lain, Bupati Malang Sanusi juga menyatakan, panen raya ini merupakan hasil inovasi kelompok tani yang dikelola bersama Kepala Desa untuk mencari bibit yang tepat untuk dikembangkan di Kabupaten Malang.

Bupati Malang menyebut, ketika musim kemarau tiba, jenis varietas yang ditanam adalah Brangbiji. Ketika memasuki musim hujan, varietas yang ditanam adalah hibrida maupun ciherang..

READ  Bupati Malang Lantik 9 Jabatan Pimpinan dan Administrator

“Pada kondisi optimal, produksi padi hibrida bisa mencapai 14,8 – 15 ton/ha (hektare). Namun kali ini akibat perubahan iklim hanya mencapai 7 ton. Upaya ini terus kita lakukan lewat monitoring menggunakan pupuk organik sehingga nanti padi atau beras yang dihasilkan bisa organik pula. Nanti kita akan lihat jenis Padi yang unggul akan kita terus kembangkan,” tegas Bupati Malang.

Gubernur Khofifah juga meminta kepada Bupati Malang, Forkopimda maupun Poktan yang hadir bahwa para petani harus melakukan percepatan masa tanam sebelum masuk musim kemarau, saat ini masih terdapat hujan bisa berfungsi untuk mengairi area persawahan.

“Tolong dipercepat masa tanamnya mumpung masih dapat air dan masih musim hujan kalau telat masa tanamnya akan berdampak pada produksi total padi kita,” ungkapnya.

Hal yang strategis lainnya selain percepatan masa tanam yaitu alih fungsi lahan, lahan sawah harus dilindungi, petanya harus terkonfirmasi kepada seluruh institusi tingkat desa, kelurahan maupun kecamatan.

Kabupaten Malang termasuk 1 dari 15 Kabupaten/Kota yang telah memiliki perda RT/RW. Maka, penjagahan, pengawalan untuk memastikan bahwa lahan pertanian terlindungi, ini merupakan bagian dari upaya tidak sekedar menjaga ketahanan pangan tapi juga kedaulatan pangan.

READ  Edarkan Sabu, Polisi Amankan Warga Donomulyo Malang

Terakhir, Gubernur Khofifah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para petani yang telah bekerja keras memenuhi ketercukupan kedaulatan pangan di Jawa Timur dan bisa mensuplai 16 provinsi lain di Indonesia Bagian Timur. 

“Sekali lagi saya sampaikan terimakasih para petani dan gapoktan tetap semangat bahwa dari bumi majapahit Jawa Timur ini, kita harus mensuplai ke 16 provinsi Indonesia bagian timur yang hampir 80% produksinya memang dari Jawa Timur. Jadi mengenai isu terkait pangan adalah isu yang sangat strategis oleh karena itu apa yang kita lakukan hari ini tidak hanya simbolik melakukan panen bersama. Selain itu, tidak banyak tempat seperti ini di satu area namun beragam varietas itu artinya bisa dijadikan refrensi bagi gapoktan dan sektor pertanian ditingkat tingkat lainnya,” ucap Gubernur Jatim Khofifah.