MALANG – Dewan Pimpinan Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universits Brawijaya (DPK GMNI Fisip UB) memperingati milad ke-10 tahun pada Jumat (6/5/2022). DPK GMNI Fisip UB terbentuk sejak 6 Maret 2012.
Semarak 1 dekade DPK GMNI Fisip UB mendapatkan ucapan dari berbagai kalangan. Salah satunya Ketua Dewan Pimpinan Cabang Relawan Perjuangan Demokrasi Kota Surabaya (DPC Repdem Kota Surabaya), Garry Prakoso, S.IP.
Perjalanan panjang DPK GMNI Fisip UB menjadi mercusuar gerakan mahasiswa untuk berjuang bersama dan membela Kaum Marhaen. Rasa terima kasih atas ilmu, saudara dan pengalaman yang luar biasa disampaikan oleh Garry Prakoso.
“Terima kasih sudah banyak memberikan ilmu, saudara dan pengalaman. Sekali merdeka, tetap merdeka,” ucapnya.
Sebagai Komisaris ke 3 DPK GMNI Fisip UB, Garry pun berharap di usia genap 10 tahun ini bisa terus berjuang dan berpihak pada kepentingan rakyat untuk menyongsong masa depan cemerlang. Hal itu sesuai dengan jargon ke 1 dekade yakni Menyongsong Masa Depan Cemerlang.
“Semoga semangat menyongsong masa depan cemerlang dapat tersampaikan ke seluruh kader dan simpatisan. Karena kehadiran DPK GMNI Fisip UB dalam setiap setiap aspek pembangunan bangsa selalu di nanti,” ungkapnya.
Sebagai rumah besar Kaum Marhaenis, DPK GMNI Fisip UB memiliki mandat ideologis untuk mewujudkan Indonesia yang sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa Bung Karno.
“Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan wawasan yang luas, tetap menanamkan motto Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang. Kemudian selalu berjuang dan berpihak pada kepentingan rakyat,” bebernya.
Apalagi saat ini Indonesia sedang mendapatkan bonus demografi dimana sebagian besar penduduknya berusia muda dan produktif sehingga peran DPK GMNI Fisip UB semakin diharapkan oleh negara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020 perkiraan jumlah pemuda (16-30 tahun) sebesar 64,50 juta jiwa atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia.
“Artinya pemuda memilki peranan sangat penting di dalam pembangunan negara,” kata Garry.
Ia lalu mengutip pidato Soekarno yang pernah menyatakan “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia”. Pernyataan Soekarno puluhan tahun lalu itu menurutnya masih relevan dengan kondisi saat ini.
“Pekikan fenomenal Bung Karno tentang sepuluh pemuda yang akan mengguncangkan dunia itu perlu direnungkan kembali oleh para pemuda di zaman ini,” pungkasnya.
