banner 728x250

Wahyu Hidayat Diduga Manfaatkan Jabatan Sosialisasi Pilkada Kota Malang, Kang Ibra: Tidak Etis!

Baliho yang terpampang jelas foto Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat diduga sebagai bentuk sosialisasi menjelang Pilkada Kota Malang November 2024 mendatang.
banner 120x600
banner 468x60

MALANG – Terlihat di beberapa sudut jalan Kota Malang bertebaran baliho dari Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

Baliho yang terpampang jelas foto Wahyu Hidayat itu, diduga sebagai bentuk sosialisasi menjelang Pilkada Kota Malang November 2024 mendatang.

banner 336x280

Wahyu Hidayat tersendiri selaku Pj Wali Kota Malang berpeluang besar untuk maju menjadi calon Wali Kota Malang.

Ibrahim Wahyudi biasa dipanggil Kang Ibra menjelaskan kepada media bahwa sebagai Pj walikota aktif sekaligus Aparat Sipil Negara (ASN), secara politik jelas kurang etis, bahkan merupakan pembodohan politik kepada masyarakat.

READ  Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan, Akses Jalan Macet

“Pak Wahyu sekarang itu kan masih berstatus ASN. Coba lihat sudah banyak sekali balihonya terpampang. Mau sosialisasi harus etis lah, mundur dahulu dari jabatannya. Jangan lakukan pembodohan politik kepada masyarakat,”  jelas Kang Ibra yang juga bakal calon Wakil Wali Kota Malang ini.

Ibrahim Wahyudi juga menambahkan jika penggunaan jabatan untuk media sosialisasi maupun branding diri menjukkan nafsu politik dari Pj Walikota terlalu tinggi.

READ  Paus Fransiskus Suarakan Kebebasan dan Ketenangan di Hong Kong

Kang iIbra mengatakan, pemimpin Kota Malang selayaknya menjadi contoh yang baik bagi masyarakatnya. Dengan menggunakan sisa masa jabatan di masa-masa sosialisasi pilkada saat ini masyarakat pun tau dan tidak bodoh akan maksud tujuannya.

“Pemimpin Kota Malang itu harus jadi contoh yang baik. Masyarakat sekarang itu cerdas, masyarakat sudah tahu maksud dan tujuan baliho terpampang ini. Nafsu politik Pak Wahyu terlalu tinggi. Pakai sisa jabatan untuk sosialisasi,” tambahnya.

READ  Didampingi Relawan, Kang Ibra Serahkan Formulir Penjaringan Balon Wawali Kota Malang 2024 ke PSI

Pria kelahiran Kota Malang ini pun menegaskan, pemimpin yang amanah itu selayaknya mampu mengedukasi masyarakatnya. Siapapun yang memimpin kedepannya merupakan cerminan karakter dari Kota Malang.

“Namanya pemimpin, ya harus dapat mengedukasi masyarakat. Karena saya sendiri pun maju tujuannya mengedukasi masyarakat. Siapapun yang maju harus mampu menjadi cerminan karakter dari Kota Malang,” tegasnya. (***)