banner 728x250

Rusia Hentikan Pasokan Makanan ke Negara Barat, Akan Terjadi Bencana Kelaparan?

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev saat berfoto bersama Vladimir Putin. (Foto: The Guardian)
banner 120x600
banner 468x60

RUBRIKA – Kondisi ekonomi global pasca invasi Rusia ke Ukraina turut pembahasan lebih lanjut terkait pasokan makanan di negara barat. Sebelumnya pada hari Kamis (19/05/2022), Dmitry Medvedev, Mantan Presiden Rusia yang sekarang menjadi pejabat keamanan senior, memperingatkan bahwa Rusia tidak akan melanjutkan pasokan makanan kecuali barat melonggarkan sanksinya terhadap Kremlin.

Setelah permintaan dari pemerintah barat dan PBB ke Moskow untuk mengizinkan aliran makanan untuk mencegah kemungkinan kelaparan di beberapa negara, Medvedev mengatakan bahwa Rusia siap untuk melakukannya tetapi mengharapkan bantuan dari mitra dagang, termasuk pada platform internasional.

banner 336x280

“Jika tidak, tidak ada logika: di satu sisi, sanksi gila dijatuhkan kepada kami, di sisi lain, mereka menuntut pasokan makanan. Hal-hal tidak berjalan seperti itu, kami bukan idiot,” kata Medvedev di aplikasi perpesanan Telegram dikutip dari Guardian, Jumat, (20/05/2022).  

READ  Tsamara Amany Undur Diri dari PSI, Ini Alasannya

“Negara-negara yang mengimpor gandum kami dan produk makanan lainnya akan mengalami masa yang sangat sulit tanpa pasokan dari Rusia. Dan di Eropa dan ladang lainnya, tanpa pupuk kami, hanya gulma berair yang akan tumbuh,” tambah Medvedev, yang menjabat sebagai presiden antara 2008 dan 2012 tetapi sekarang menjadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

READ  Militer Rusia Kembali Kuasai Mariupol, Ukraina Evakuasi Pasukannya

“Kami memiliki setiap kesempatan untuk memastikan bahwa negara lain memiliki pangan, dan krisis pangan tidak terjadi. Hanya saja, jangan mengganggu pekerjaan kami,” jelasnya.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, membalas dengan mengatakan negaranya disalahkan atas semua kesengsaraan dunia.

“Dunia telah lama menderita krisis pangan yang disebabkan oleh spiral inflasi yang berasal dari kenaikan biaya asuransi, gangguan logistik, dan spekulasi di pasar barat,” jelasnya.

READ  Kisah Marshal Bonceng Enea Bastianini di Sirkuit Mandalika: Serasa Mimpi!

Dia berpendapat bahwa pelabuhan Ukraina diblokir oleh Ukraina sendiri, yang katanya, telah menempatkan ranjau di sepanjang pantai Laut Hitam.